Puasa
adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau
keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk
periode waktu tertentu. Puasa mutlak biasanya didefinisikan sebagai berpantang
dari semua makanan dan cairan untuk periode tertentu, biasanya satu hari (24
jam), atau beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian,
membatasi makanan tertentu atau zat. Praktik puasa dapat menghalangi aktivitas
seksual dan lainnya serta makanan.
Puasa dan agama
Puasa sering
dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah dalam suatu agama
atau sesuatu kewajiban yang harus di lakukan Manusia menurut kepercayaanya
Agamanya.
Puasa dalam Islam
Dalam Islam,
puasa (disebut juga shaum), dilakukan
selama satu bulan penuh, yakni bulan Ramadan dan ditutup dengan Hari Raya Lebaran, menahan diri dari makan dan minum dan
dari segala perbuatan yang boleh membatalkan puasa seperti perbuatan-perbuatan
yang tidak baik termasuk dalam perkataan, tidak bertengkar, menjaga pola pikir,
hawa nafsu, dan juga untuk melatih kesabaran, mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari dengan niat. Sesuai perintah dalam kitab suci umat islam Al Quran puasa juga menolong menanam sikap yang
baik. Dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya, dan
tidak hanya pada bulan puasa.
Puasa dalam Katolik
Dalam Katolik, puasa Menurut faham Katolik puasa berarti makan
kenyang satu kali sehari (dalam waktu 24 jam) dan dua kali sedikit. Minum air
tidak termasuk soal puasa. Namun saat sekarang ini lebih ditekankan makan
kenyang satu kali sehari menahan hal-hal dari keiginan dunia dan keinginan
daging (manusia), seperti tidak makan tidak minum termasuk menahan nafsu,
sikap, dan juga hal-hal yang paling disukai. Ini dilakukan selama 40 hari
menjelang Paskah atau di kenal sebagai masa Prapaskah. Di samping puasa resmi, secara pribadi
umat Katolik disarankan untuk berpuasa pada hari-hari lain yang dipilihnya
sendiri sebagai ungkapan tobat dan laku tapa. Selain berpuasa, Gereja juga
mempunyai kebiasaan berpantang. Pantang dilakukan setiap Jumat sepanjang tahun,
kecuali jika hari Jumat itu bertepatan dengan hari raya gerejawi. Pada
hari-hari puasa dan pantang, Umat Katolik diharapkan dapat meluangkan lebih banyak
waktu dan perhatian untuk berdoa, beribadat, melaksanakan olah tobat dan karya
amal.
Puasa dalam Protestan
Dalam Protestan, keyakinan puasa Kristen Protestan
tidak ada bedanya dengan katolik melawan keinginan dunia keinginan
daging(manusia) yaitu puasa makan minum dan hal-hal yang tidak baik dalam
tingka laku juga pikiran, dalam perotestan dan aliran protestan yang lain ada
juga Cara Puasa dalam hal-hal tertentu selain puasa makan dan minum yaitu
berpuasa mengenai rutinitas yang sering dilakukan yg paling disukainya
Contohnya: Puasa Tidak menonton Tv atau puasa mendegarkan lagu selama 1 minggu,
1 bulan atau dalam jangka waktu tertentu, ada juga contoh-contoh lain yaitu
rutinitas dimana kalau sedang tidak berpuasa itu sulit di hindari Rutinitas
seperti itulah yang di puasakan dalam Protestan, umat katolik juga biasa
melakukan puasa ini, karna inti dalam puasa Kristen ialah menahan hawa nafsu,
keiginan duniawi. Tujuan berpuasa juga sama dengan Katolik sesuai ajaran dalam
alkitab (injil), yang membedakanya hanya pelaksanaan dan tatacarannya. Puasa
protestan tidak berpatokan pada hari-hari tertentu harus berpuasa, tetapi dalam
keyakinan Protestan Pribadi masing-masing yaitu manusia itu sendiri yang
menentukan hari untuk berpuasa yang dipilihnya sendiri selama 1 minggu, 1 bulan
dan jangka waktu tertentu yang dipilihnya di harapkan bisa lagi berlanjut di
bulan-bulan berikutnya. Dalam melaksanakanya Pribadi yang berpuasa sebisa
mungkin tidak di ketahui oleh kerabat, sanak soudara, dan orang-orang di
sekitarnya di saat berpuasa, oleh sebab itu puasa Protestan tidak di umumkan secara resmi. Agama
Kristen Protestan secara resmi tidak mewajibkan untuk berpuasa yang berarti
tidak memiliki bulan khusus untuk berpuasa, tapi Ketua masing- masing Gereja mengajarkan pada umatnya menyempatkan diri agar
sesering mungkin Berdoa dan Berpuasalah dengan keinginan, ketulusannya sendiri
bukan karena paksaan. Patokan berpuasa Umat Kristen Katolik dan Kristen
Protestan sama-sama mengambil dasar dalam ajaran Alkitab.
Puasa dalam Kristen
Dalam Kristen Pada umumnya, Ajaran Puasa Umat Kristen
Intinya adalah pertobatan, melawan keiginan duniawi, keiginan daging yang di
maksud arti daging dalam arti kristen daging adalah manusia itu sendiri karna
manusia berdaging maka umat kristen lebih sering menyebutkan manusia dalam
kata-kata tertentu sebagai daging jadi artinya keinginan daging yaitu keinginan
manusia itu sendiri, dan juga mengajarkan berpuasa agar sebisa mungkin tidak
memberitahukan atau di ketahui kepada sesamanya yang sedang berpuasa atau
sesamanya yang sedang tidak berpuasa termasuk merahasiakan hari apa dia akan
mulai berpuasa, menyamarkan tubuhnya agar tidak terlihat sedang berpuasa dari
orang lain bahkan sesama keyakinan sendiri, itu sebabnya Puasa Kristen pada
Umumnya banyak yang tidak diketahui keberadaanya oleh keyakinan non Kristen dan
media publik. Dalam beberapa aliran Kristen hanya pelaksanaan dan tata caranya
saja yang berbeda inti dan tujuanya sama.
Puasa dalam Yahudi
Dalam Yahudi Puasa untuk umat Yahudi bermakna menahankan diri
keseluruhannya dari makanan dan minuman, termasuk air. Gosok gigi diharamkan
pada puasa hari besar Yom Kippur dan Tisha
B'Av, tetapi dibenarkan pada puasa hari kecil. Umat Yahudi yang mengamalkan
berpuasa sampai ke enam hari pada satu tahun. Dengan pengecualian Yom Kippur,
puasa tidak dibenarkan pada hari Sabat, karena rukun menyimpan hari Sabat itu
adalah menurut Alkitab(injil) ditentukan dan mengatasi hari-ari
puasa berinstitusi rabbi kemudian. Yom Kippur adalah satu-satunya rukun yang
mana ditentukan dalam Torah.
Puasa, sering dilakukan dalam rangka
menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar kewajiban ibadah untuk meningkatkan
kualitas hidup spiritual seseorang yang melakukannya. Hal semacam ini sering
ditemukan dalam diri pertapa.
Puasa dan kesehatan
Menurut penelitian, puasa menyehatkan tubuh.
Makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme. Oleh sebab itu, dalam pemeriksaan
medis tertentu yang berhubungan dengan proses metabolisme, misalnya pemeriksaan
kadar glukosa
darah, pasien seringkali disyaratkan untuk berpuasa dahulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar