Jumat, 19 Oktober 2012

SOFTSKILL

Tolak Kenaikan Harga Tiket KRL
Sabtu, 22/09/2012 [10:18:25]

RadarOnline, Depok, Radar Online
PT Kereta Api Indonesia mulai tertanggal 1 Oktober 2012 akan menaikan tarif tiket Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line sebesar Rp9 ribu. Namun rencana tersebut ditolak para pengguna KRL. Sebab dinilai memberatkan warga commuter laine.

"Disamping itu, kualitas pelayanan yang diberikan PT KAI belum maksimal, demikian diungkapkan mahasiswi Universitas Indonesia (UI) Marcia Audita, kepada wartawan, Jumat (21/9/2012) saat ditemui di Stasiun UI Depok.

Marcia bercerita, ia merupakan warga Citayam, Depok. Sebagai mahasiswi, tentunya tarif itu sangat memberatkan.

"Saya sering masuk kuliah jam 08.00 WIB pagi. Jadi yang paling cepat dari Citayam adalah KRL commuter line, tapi kalau harus naik tarifnya tentu saya tidak setuju, karena bolak-balik Rp 18 ribu, belum uang makan, buku, dan naik ojeknya, bisa lebih dari Rp 50 ribu sehari untuk mahasiswi saja,” ujarnya.

Dia menuturkan, pelayanan yang diberikan KRL commuter line sampai saat ini belum optimal. Terbukti dengan pendingin ruangan di dalam kereta yang sering tidak berfungsi, serta penumpang yang berdesak-desakan.

"Setiap pagi kaki saya seolah tidak menapak di lantai kereta, itu saking penuh berjubelnya.

Belum lagi kalau AC nya mati, panasnya minta ampun. Sama sekali belum layak kalau tarifnya naik, sama saja dengan KRL ekonomi berhentinya juga tiap stasiun," tutur Marcia.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh warga komuter lainnya, Ani Lantara, warga Cilodong, Depok. Ani setiap hari naik KRL dari Stasiun Depok Lama menuju Senen, Jakarta tempat ia bekerja.

"Yang paling cepat memang kereta, enggak macet. Tapi belum sebanding sama kualitas pelayanannya kalau tarif naik, belum naik bajajnya dari stasiun Gondangdia, kerasa juga kalau tiap hari beratnya," kilahnya.(Maulana Said)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar