Selasa, 19 Oktober 2010

Produk Yang Dipasarkan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi.
Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced"). Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi ("thing or things produced"). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith. Dalam penggunaan yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.

B. Tingkat Produk
Perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti ( core product ), yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan : Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli? Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat inti yang akan disediakan produk ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.
Akhirnya, perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.

C. Klasifikasi Produk
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakan yaitu produk konsumen ( consumer products ) dan produk industri ( industrial products ). Dalam definisi secara luas,produk juga meliputi entitas yang dapat dipasarkan seperti organisasi, orang, distribusi, serta ide.

1. Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari ( convenience products ), produk shopping ( shopping products ), produk spesial ( specialty products ), sera produk yang tidak dicari ( unsought products ). Produk ini berbeda dalam cara pembelian konsumen, dan oleh karena itu rodk ini pun berbeda dalam cara pemasarannya.
a. Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran, dan fast food.
b. Produk shopping ( shopping products ) adalah produk dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga pelanggan membandngkan kecocokan, kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat. Contohnya mebel, pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, serta jasa hotel dan motel.
c. Produk spesial ( specialty products ) adalah produk konsumen dengan karateristik unik atau identifkasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan sebagainya.
d. Produk yang tdak dicari ( unsought products ) adalah produk konsumen d mana keberadaannya tdak diketahui, atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terfikir oleh mereka untuk membelinya.
Sebagian besar inovasi baru yang yang penting tidak dicari ( unsought ) sampai konsumen menyadarinya lewat iklan.

2. Produk Industri
Produk industri ( industrial products ) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Jadi perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :
a. Bahan dan suku cadang
b. Barang modal
c. Perlengkapan dan jasa.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perusahaan Skala Besar
Elizabeth merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi sepatu dan tas yang berlokasi di daerah bandung tepatnya di Jalan Otto Iskandardinata, Bandung. Perusahaan ini mempunyai cabang Jalan Cihampelas dan Jalan Ibu Inggit Garnasih Bandung. Nama perusahaannya bernama Elizabeth diambil dari nama istri si pemilik perusahaan. Dalam perencanaannya perusahaan ini memiliki perencanaan yang benar-benar matang yaitu untuk menjadi perusahaan ternama bukan saja berkelas Nasional tetapi juga berkelas internasional.
Bahan baku untuk produk sepatu dan tas yang berasal dari kulit binatang dan karet diperoleh dari pasokan industri garmen yang ada dikawasan purwakarta hal ini menunjukan ketersediaan bahan baku yang tidak terlalu sulit dan jauh dari perusahaan. Tenaga kerja yang digunakan dalam memproduksi produknya yaitu tenaga kerja wanita yang sebagian besar berasal dari daerah bandung. Teknologi yang digunakannya pun cukup mutakhir sehingga barang yang dihasilkan mampu bersaing dalam kanca Internasional.
Pengolahan bahan baku untuk dijadikan sepatu dan tas memerlukan waktu yang cukup singkat. Hal ini didukung dengan penggunaan teknologi yang canggih dan tenaga kerja yang trampil dan kreatif dalam produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien dan efektif.
Kemasan yang unik dan menarik dalam pengemasan produknya juga menjadi kelebihan dan daya tarik tersendiri akan kualitas barang hasil produksinya sehingga mampu menembus pasaran Internasional seperti Hong Kong, Singapura, Belanda, Arab Saudi, Jepang, Jerman, Malaysia, Kuwait, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.

B. Perusahaan Skala Kecil
Perusahaan UD Maju Bersama adalah perusahaan dengan skala kecil yang sudah berdiri selama 15 tahun. Perusahaan ini bergerak di bidang Food Packaging. Produk-produk yang dijualnya berkaitan dengan pembungkus makanan dan kue baik itu terbuat dari plastik maupun kertas, selain itu perusahaan UD Maju Bersama juga menyediakan segala jenis alat-alat untuk keperluan restoran, toko kue, toko bahan kue, dan toko plastik.
Perusahaan yang terletak dikawasan jakarta barat ini memroduksi berbagai pembungkus dengan menggunakan bahan baku dari kertas dan plastik yang dibeli dari pasar yang ada dikawasan jakarta barat. Teknologi yang digunakanpun hanya teknologi sederhana yang membutuhkan keterampilan tenaga kerjanya. Perusahaan ini menyerap tenaga kerja dari ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar perusahaan. Produk yang dihasilkan hanya untuk memenuhi kebutuhan kawasan jakarta barat, jakarta timur dan sebagian jawa barat saja karena produk yang dihasilkan masih relatif sedikit.

C. Analisis Produk

1. Label Produk
Begitu produksinya jadi pilihan pasar, merek pun ditempelkan. Handoko bernama asli Lie Koen Poe, memakai nama istrinya sendiri, Elizabeth, untuk produksi tas tersebut. Pada 1 Januari 1968 nama itu didaftarkan sebagai merek dagang pada Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merk, Departemen Hukum dan HAM sedangkan untuk perusahaan UD Maju Bersama label produk yang digunakan masih menggunakan label produk yang belum terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merk, Departemen Hukum dan HAM.

2. Kualitas dan Analisi Produk
Selain karena desainnya kreatif, kualitas dan jenis bahan serta mutu jahitannya juga terpelihara. Lagi pula, tas harga made in Elizabeth terbilang terjangkau, antara Rp 20.000 hingga Rp 200.000. seperti ditirukan Dinny Nurhayati, Public Relations Elizabeth. Kiat Elizabeth mempertahankan kualiatas cukup unik. Selain mendesain sendiri, ia juga bertindak sebagai tester. Mengikuti selera kaum hawa yang doyan mengikuti perkembangan, ia memilih sendiri bahan yang enak dan nyaman dipakai. Karena tiap produksinya dipersepsikan untuk dipakai sendiri,maka sebelum diluncurkan ke pasar Elizabeth terlebih dahulu memakai sendiri. Elizabeth agaknya sukses dengan prinsip itu. Ia pun mampu berkembang di tengah persaingan pasar tas yang makin ramai. Baik produksi dalam negeri maupun tas-tas produk impor yang kini membanjiri pasar sedangkan untuk UD Maju Bersama kualitas yang dihasilkan dari produknya hanya standar kualitas dalam negeri saja.

3. Kesesuaian Harga
Harga Produk tas dan Sepatu dari perusahaan Elizabeth sangat bersaing dengan desainnya kreatif, kualitas dan jenis bahan serta mutu jahitannya juga terpelihara. Lagi pula, tas harga made in Elizabeth terbilang terjangkau, antara Rp 20.000 hingga Rp 200.000. sehingga semia kalangan dapat menjangkaunya baik dari kalangan kecil menengah bisa menikmati produk dari perusahaan ini.
Harga yang dipasang oleh UD Maju Bersama relatif murah dan terjangkau yaitu antara Rp. 10.000/paks hingga 25.000/paks sehingga penjualannya pun masuh dalam partai kecil.

4. Promosi
Promosi yang digunakan untuk memasarkan produk ini salah satunya dengan promosi lewat jalur Internet dengan target pasar sampai keluar negeri baik yang memasangkan sebagian harga barang yang dijual beserta foto-foto contoh dari produk yang akan di pasarkan dengan kualitas expor, perusahaan ini juga menerima orderan tas dan sepatu yang ingin dibuat atau diambil dari yang sudah ada, promosi yang digunakan lagi adalah dengan memasang iklan-iklan ke media lokal karena biaya promosi lebih murah. Promosi yang dilakukan oleh UD Maju Bersama hanya melalui surat kabar, iklan baris internet dan dari mulut ke mulut.

5. Distribusi
Untuk memenuhi toko dan pesanan, akhirnya Elizabeth membangun sebuah pabrik di kawasan Kopo, Bandung, dengan ratusan karyawan. Maka, selain membuka 20 gerai di tujuh provinsi di Tanah Air, sekitar 5.000 desain Elizabbeth kemudian merambah ke pasar Hong Kong, Singapura, Belanda, Arab Saudi, Jepang, Jerman, Malaysia, Kuwait, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.
Distribusi dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan UD Maju Bersama hanya di distribusikan dikawasan pasar sekitar perusahaannya saja.

6. Prospek
Prospek perusahaan Elizabeth ini memiliki prospek lebih besar lagi kalau perekonomian yang ada di indonesia lebih baik dari sekarang yang agak sulit untuk menexpor barang keluar negeri namun pasar dalam negeri lebih terbuka lebar untuk produk-produk dari perusahaan Elizaberth karena tas dan sepatu produksi Elizabeth digemari ibu-ibu dan remaja putri kalangan menengah atas yang merupakan target pasar yang sangat potensial.
Prospek dari perusahaan berkelas UD Maju Bersama sangat besar untuk dikembangkan menjadi perusahaan berskala besar asalkan modal serta teknologinya memadai.

D. Perbedaan Antara Perusahaan Skala Kecil Dan Skala Besar
Dari analisi diatas dapat kita ketahui bahwa sistem produksi yang terdapat didalam perusahaan berskala besar dan berskala kecil berbeda itu terlihat dari kuantitas dan kualitas dari produknya. sumber daya (tenaga kerja, modal, bahan baku/mentah) yang digunakan dalam memproduksi produknya, teknologi yang digunakannya, pendistribusian produk hasil produksinya dan promosi yang dilakukan atas produknya. Dari perbedaan-perbedaan tersebut dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing perusahaan tersebut.

E. Basis Segmentasi Pasar

1. Basis Segmentasi Pasar Konsumen
Basis segmentasi (pembagian) pasar bagi produk perusahaan satu dengan yang lain belum tentu sama. Basis segmentasi untuk pasar konsumen yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, dan psikografis.
a. Geografis
Produksi sepatu dan tas yang berlokasi di daerah bandung tepatnya di Jalan Otto Iskandardinata, Bandung. Perusahaan ini mempunyai cabang Jalan Cihampelas dan Jalan Ibu Inggit Garnasih Bandung.
b. Demografis
Produk sepatu dan tas ini ditujukan kepada konsumen wanita yang berumur 18 tahun ke atas. Biasanya wanita yang sudah bekerja terutama yang bekerja dikantoran (wanita karir).

c. Psikografis
Sikap konsumen kepada produk ini, sangat baik dan memuaskan. Selain harganya yang standar, kualitas barangnya juga bagus.

2. Basis Segmentasi Pasar Industrial
Basis segmentasi untuk pasar industrial adalah aspek geografis, demografis, variabel operasional, pendekatan pembelian, faktor situasional, dan karakteristik personal.
a. Geografis
Wilayah, sentra industri dan perdagangan.
b. Demografis
` Jenis industri, kapasitas atau luas produksi.
c. Variabel Operasional
Tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabilitas, dan kebutuhan pelanggan.
d. Pendekatan Pembelian
Tingkat wewenang bagian pembelian, struktur wewenang, kebijakan pembelian, dan kriteria pembeli.
e. Faktor Situasional
Tingkat kepentingan, penggunaan, dan tingkat pemesanan.
f. Karakteristik Personal
kesamaan pembeli-penjual, sikap terhadap resiko, dan tingkat loyalitas terhadap pemasok.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peluang yang terdapat dalam perusahaan manufaktur berskala kecil maupun besar mempunyai prospek yang baik untuk dijalankan. Perbedaan-perbedaan yang terdapat dikeduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Misalnya saja meskipun dalam perusahaan besar memiliki profit yang sangat besar namun dalam perusahaan berskala besar memerlukan modal yang cukup besar dan mempunyai kendala-kendala dalam pendistribusiannya karena harus melalui lembaga pemerintah.

B. Saran
Menurut saya perusahan baik UD Maju Bersama maupun perusahaan Elizaberth sangat potensial untuk dijalankan karena permintaan pasar akan produk yang dihasilkan sangat tinggi. Untuk perusahaan Elizaberth berpotensi dalam pasar lokal maupun pasar luar negeri baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah yang masih bisa menjagkau harga produk yang di tawarkan oleh perusahaan ini dan perusahan ini masih harus mengembangkan sayapnya dengan mebuka cabang lagi di luar Negeri karena sudah sudah banyak mengexpor keluar negeri yang merupakan potensi pasar yang sangat tinggi untuk di gali dan memperoleh keutungan yang lebih besar dari yang sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/search?hl=en&q=GUDANG+LAPORAN+&btnG=Search
http://foodpackaging.indonetwork.co.id/profile/maju-bersama.html
http://gudanglaporan.blogspot.com/2008/09/sistem-manufaktur.html
http://www.blogger.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar