Senin, 29 April 2013

SOFTSKILL : BAHASA INDONESIA 2



Kepedulian terhadap kepentingan orang lain
(sikap altruis atau kesetiakawanan sosial)
Agama mengajarkan bahwa "Orang yang baik itu adalah orang yang banyak memberikan manfaat kepada orang lain" atau "Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah ".
Keterangan di atas, menunjukkan bahwa agama sangat memuliakan orang yang memiliki sikap pribadi (watak) yang dermawan, sosial, memiliki kepedulian untuk menyejahterakan orang lain yang sedang berada dalam keadaan terjepit. Sebagai makhluk  beragama, termasuk Anda wajib hukumnya memiliki sikap ini. Dalam kehidupan atau pergaulan Anda sebagai remaja, maka sikap ini seyogyanya terwujud dalam perilaku, seperti:
a.       Mau menengok teman yang sakit.
b.      Membantu teman yang memerlukan petolongan (dalam hal yang baik, bukan membantu teman yang berkelahi).
c.       Saling memberi nasihat dalam kebenaran (seperti memotivasi teman yang malas belajar, atau memberikan saran yang baik kepada teman yang suka berbuat menyimpang).
d.      Mau menyisihkan uang, pakaian, atau harang-barang tertentu untuk diberikan kepada fakir miskin,  yatim piatu, atau yang ditimpa musibah (seperti bencana alam). Dalam hal ini, sangatlah mulia apabila Anda lulus ujian tidak mencoret-coret pakaian tetapi mengumpulkan pakaian itu bersama teman, kemudian kirimkan kepada orang-orang yang sangat memerlukannya.

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan social
Masyarakat kita terkenal dengan sikap "Gotong Royong". Sikap ini menggambarkan kepedulian sosial warga masyarakat untuk memelihara kepentingan bersama, menghindarkan diri dari sikap egois individualistis.
Anda sebagai warga masyarakat seyogyanya juga sudah mampu mengembangkan sikap tersebut, yaitu memiliki kepedulian untuk memelihara kepentingan bersama, ikut terlibat dalam aktivitas kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari, baik lingkungan sekolah atau masyarakat.  Anda sebagai remaja sudah seyogyanya menampilkan perilaku sebagai berikut :
a. Memelihara kebersihan lingkungan baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat. Contohnya : Ikut terlibat dalam memelihara kebersihan rumah, ikut aktif dalam piket kebersihan sekolah, membuang sampah pada tempatnya
a.    Memelihara ketertiban dan keamanan lingkungan baik di sekolah maupun masyarakat. Contohnya: tidak ribut di kelas, tidak membawa senjata tajam ke sekolah, tidak berbuat onar atau menjadi biang keladi kerusuhan, baik di sekolah atau di masyarakat.
b.    Memelihara kedisiplinan berlalu lintas.
c.    Berpatisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.
d.    Berpartisipasi aktif dalam kegiatan   atau kepanitiaan yang diadakan di lingkungan masyarakat.
e.    Aktif dalam organisasi, baik OSIS maupun organisasi kepemudaan, seperti : Karang Taruna, Pramuka, PMR, dan IRMA (Ikatan Remaja Masjid), dan lain-lainnya

TATA KRAMA DALAM PERGAULAN
Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.

"A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time.
It makes no difference how wealthy or how poor a person is,
as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect".
(Lady Troubridge, "The Book of Etiquette")

Perbedaan Etiket dan Etika :
Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis: Etiquette.
Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.

Dasar-dasar Etiket :
-          Sopan dan ramah kepada siapa saja
-          Memberi perhatian kepada orang lain
-          Ingin membantu
-          Memiliki rasa toleransi
-          Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi

Tujuan Etiket : "Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain".

Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia :
1.      Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain
2.      Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation)
3.      Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi
4.      Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara teman


Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki :
1.      Self Confidence
2.      Self Control
3.       Body Language
4.      First Impression

Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri Sendiri :
1.    Banyak membaca pengetahuan umum
2.    Mengikuti berita-berita yang aktual
3.    Memperdalam pengetahuan dibidang kita
4.    Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti
5.    Terbuka untuk menerima kritik membangun
6.    Memperhatikan saran-saran penampilan
7.    Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau tidak
8.    Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat
9.    Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan
10. Mempelajari bahasa lain (asing, daerah) untuk dipergunakan secara aktif atau pasif apabila diperlukan

Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :
-      Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun
-      Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain
-      Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja
-      Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau mengganggu pikiran orang lain
-   Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh

Selasa, 16 April 2013

MEKANISME KLIRING DAN TRANSFER



MEKANISME KLIRING

Kliring adalah suatu cara penyelasaian utang - piutang antara bank-bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat -surat berharga disuatu tempat tertentu. Warkat kliring antara lain: cek, bilyet, CD, Nota Debet dan Nota Kredit. Warkat harus dinyatakan dalam mata uang rupiah, bernilai nominal penuh, dan telah jatuh tempo.
Kliring terjadi antara dua bank berbeda yang lokasinya sama kota.
Dalam kliring ada 4 jenis surat :
·         Nota debet masuk
·         Nota debet keluar
·         Nota kredit masuk
·         Nota kredit keluar

Pertemuan kliring dilakukan dalam dua tahap yaitu:
A) Kliring Penyerahan
Kegiatan yang harus dilakukan:
1.      Warkat dicap yang memuat sebutan “kliring” dan dicantumkan nomor kode kelompok peserta.
2.      Persetujuan penyelenggara dan peserta lain.

B) Kliring Retur
1.      Setelah warkat dikembalikan kemudian dikelompokkan menurut peserta dan dicatat dalam daftar kliring retur lengkap dengan nilai nominalnya.
2.      Penyelenggara selanjutnya menyusun neraca gabungan peserta.
3.      Mencari pinjaman dari bank lain atau call money.

Secara umum manfaat yang dapat ditarik oleh berbagai pihak yang terkait dengan system pembayaran dengan adanya penyelenggaraan kliring untuk transaksi antar bank dimaksud adalah:
a.      Bagi masyarakat, memberikan alternatif dalam melakukan suatu pembayaran (transfer of value) efektif dan efisien dan aman.
b.      Bagi bank, merupakan salah satu advantage service kepada nasabah, menjadi fee based income, juga dapat menjadi salah satu upaya dalam menggalang dana pihak ketiga (nasabah) untuk kepentingan portfolio fund.
c.       Bagi Bank Sentral sebagai penyelenggara, dapat secara cepat dan akurat mengetahui  kondisi keuangan suatu bank maupun transaksi-transaksi yang terjadi di masyarakat, baik antar nasabah bank maupun antar bank sehingga dapat menentukan kebijakankebijakannya secara lebih akurat dan tepat.

Sistem Kliring
Saat ini penyelenggaraan kliring lokal di Indonesia dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) macam sistem kliring, yaitu :

A. Sistem manual:
Sistem Manual adalah sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet Saldo Kliring serta pemilahan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. Pada proses Sistem Manual, perhitungan kliring akan didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh Peserta kliring.

B. Sistem Semi Otomasi:
Sistem Semi Otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet Saldo Kliring dilakukan secara otomasi, sedangkan pemilahan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. Pada proses Sistem Semi Otomasi, perhitungan kliring akan didasarkan pada DKE yang dibuat oleh peserta kliring sesuai dengan warkat yang dikliringkan.

C. Sistem Otomasi:
Sistem Otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet Saldo Kliring dan pemilahan Warkat dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi. Pada proses Sistem Otomasi, perhitungan kliring akan didasarkan pada warkat yang dibuat oleh peserta kliring sesuai dengan warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring.

D. Sistem Kliring Nasional:
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, yang selanjutnya disebut SKNBI adalah sistem Kliring Bank Indonesia yang meliputi Kliring debet dan Kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.

Legal Reserve Requirement (LRR) adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk menysihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada bank Indonesia, sedangkan Excess Reserves yaitu kelebihan cadangan dana bank dan jumlah yang seharusnya, yang jumlahnya telah ditetapkan olehbank sentral.
Itulah sedikit gambaran yang ada pada Mekanisme Kliring.

TRANSFER

Transfer terjadi antara dua Bank yang sama tetapi kota berbeda.
Misalkan Bank Nagari yang ada di Kota Padang dengan Bank Nagari yang ada di kota Jakarta.
Dibawah ini terdapat penjelasan Portofolio Keuangannya :
Terbagi dua yaitu Use Of Find dan Source Of Find.

USE OF FIND
Didalamnya terdapat Asset,lalu kemudian terdapat Cash Reserves yang terbagi atas Kas dan R/K pada Bank Indonesia.LRR yang diberikan minimal 8% dari deposit.Lalu terdapat pula Loan/Kredit (cash out flow),lalu terdapat securities,disini merupakan jalan terakhir,misalkan dengan call money atau dengan obligasi dan stock,yang terakhir adalah Other Asset.

SOURCE OF FIND
Didalamnya terdapat Liabilities,setelah itu terdapat Deposit,didalam deposit tersebut terbagi tiga,yakni Tabungan (saving deposit), Giro (deviden deposit) , Deposito (time deposit) Ini semua kita bisa bilang sebagai CASH IN FLOW.Setelah itu terdapat juga Securities yang terbagi atas Kredit Likuiditas BI (KLBI) ,Call Money,Pinjaman Holding,Obligasi.Yang terakhir adalah Capital terbagi atas Stock/saham atau dengan modal sendiri.

Note :
·         LDR (Loan to Deposit Ratio) terbagi dua : Multiplier dan kehati-hatian
·         Kredit maksimal adalah 110% dari deposit
·         Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah KUR/KUK/KUKM dengan minimal 20% dari lain
·         Pada aktiva Debit positif dan Kredit negative,sedangkan pada pasiva harus Kredit positif dan Debit negative.

FINANCIAL WORLD FLOW



Maksud dari Financial World Flow sendiri adalah Aliran Keuangan Dunia,maksudnya bagaimana di dunia ini,perputaran keuangannya,darimana uang itu berasal,kepada siapa,dan digunakan untuk apa,lalu kembali lagi ke awal,dengan kata lain disebut Perputaran.

Sekarang kita ambil contoh,dimisalkan A sebagai masyarakat surplus,B sebagai masyarakat minus,dan BANK digunakan sebagai perantara disini antara si A dan si B.Didalam dunia perbankan,bagaimana dikatakan Bank tersebut bisa hidup adalah dimana sirkullasi uang yang ada didalamnya itu berputar dengan baik,misalkan,jika Bank tersebut bisa memberikan kredit (pinjaman),maka Bank tersebut harus juga mencari pemasukan uang dari para nasabahnya,untuk di pinjamkan kepada yang membutuhkan tadi.Makadari itu biasanya di dunia Perbankan terdapat dua jenis Funding and Landing,Funding bermaskud dengan MENCARI,Landing bermaksud MEMBERI.

Dalam contoh di atas,Si A adalah si penyimpan uang terhadap Bank,atau kita bisa sebut sebagai Deposit,Deposit sendiri terbagi tiga:Saving Deposit (Tabungan),Demand Deposit (Giro),Time Deposit (Deposito).Peran Bank sendiri adalah perantara keuangan.Sekarang untuk A terhadap Bank sudah selesai,dari sini Bank sebagai perantara,bisa meminjamkan (memberi kredit) kepada yang butuh tadi masyarakat minus,nah uangnya tadi,didapat dari Si A yang menyimpan uangnya kepada Bank.Jadi semuanya saling ketergantungan,tidak mungkin pihak Bank selalu memberikan kredit,bila tidak ada uang yang disimpan di Bank tadi oleh Si A,atau tidak mungkin pihak Bank hanya menerima saja dari si A,jika tidak digunakan untuk pemberian kredit atau yang lainnya.

Biasanya Pihak Bank memberikan kredit kepada yang membutuhkan,juga bekerja sama dengan pihak Asuransi.Asuransi disini bersifat sebagai penangung,jika terjadi apa-apa terhadap si peminjam kredit tadi.Dengan diberikan sekian persen bunga/harus melebihkan pembayaran perbulannya,untuk si Asuransi tadi,sesuai besar pinjamannya.Jadi bila terjadi apa-apa terhadap si peminjam,meninggal dunia misalnya,pihak asuransi dapat membayarkan kewajiban si peminjam kredit yang meninggal tadi,sesuai yang dijanjikan sebelumnya,atau bahkan lunas.

Jika jumlah yang dipinjam adalah "Besar" ,pihak asuransi bisa saja meng-asuransikan lagi kepada asuransi lain,maksudnya pihak asuransi tersebut bisa mengCover sekian persen dari yang di asuransikan sebelumnya,Hal ini biasa disebut REASURANSI.

REASURANSI terjadi biasanya karena yang dipinjamkan sebelumnya terlalu besar,jadi pihak asuransi awal meminta bantuan sebagian untuk mengcover sebahagian persen.Ada lagi yang dinamakan RETROCESSI,ini bisa dibilang asuransi yang "Paling",jadi meng-Asuransikan,lalu meng-Asuransikan kembali.Retrocessi ini cuma ada diluar negri,perusahan ini biasanya dibutuhkan pada saat jumlah yg dipinjam terlalu besar,jadi antara Asuransi 1 dan Asuransi lainnya melakukan penjaminan double ulang.

Begitulah sirkulasinya di dunia ini,higga kembali kepada pihak awal tadi,Si Pemberi,Perantara Keuangan,dan Peminjam.

Yang terakhir,ada catatan kecil disini,bahwa,pihak Bank atau di dunia perbankan sendiri biasanya mencanangkan yang seperti ini "LAW OF THE LARGE NUMBER" yang artinya "Lebih baik ada 10 orang yang menabung satu juta,dibandingkan 1 0rang yang menabung sepuluh juta",karena jumlah Nasabah sangat berpengaruh bagi Bank (perantara) untuk kelangsungan Aliran Keuangan tersebut.