Minggu, 30 Juni 2013

6 Tips Amankan Anak dari Kejahatan Internet

Penulis: Merry Magdalena*

KOMPAS.com - Penipuan di Facebook, penculikan remaja oleh teman Facebook, bahkan perkosaan, dan pembunuhan, sudah jadi hal “biasa” yang kita dengar di berita. Benarkah teknologi sekejam itu?

Tidak, teknologi tak pernah kejam. Manusia pelakunya lah yang sadis, tega melakukan apa saja demi tujuannya. Dan sang korban lah yang terlalu lengah, mempercayakan semua pada teknologi.

Barangkali akibat anak-anak Indonesia jarang dipesan; “Do not talk to stranger!”. Orang tua di sini justru cenderung berpesan, “Ramahlah pada orang lain.” Apa betul?

Apapun itu, anak-anak dan remaja wajib dibekali wawasan bahwa internet adalah belantara maya yang tak semua penggunanya orang baik. Kasus-kasus kriminal di atas tadi contohnya. Dan itu bukan dominasi kota besar. Bahkan pembunuhan dua wanita oleh “teman” Facebook justru terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Bagaimana mengajarkan anak dan remaja untuk menjaga privasi di dunia maya?
  1. Ceritakan pada mereka soal kasus-kasus kriminal yang terjadi akibat dipicu “teman” Facebook, atau “teman” di internet lain. Cukup googling saja, Anda akan menemukannya.
  2. Pesan untuk tidak mudah percaya ke “teman” di dunia maya, sebaik apapun dia. Justru semakin baik, semakin layak dicurigai.
  3. Jangan berbagi data pribadi seperti nomor telepon rumah, nomor ponsel, alamat rumah, alamat sekolah, nomor rekening, atau semua yang memungkinkan “teman” dunia maya melacak jejak anak kita
  4. Tekankan betapa berbagi foto pribadi, terlebih lagi yang dalam pose vulgar, akan merugikan si anak di kemudian hari. Bahkan anak di bawah umur pun bisa jadi objek kaum pedofil.
  5. Pesan wanti-wanti betapa berbahayanya menemui “teman” dunia maya di dunia nyata, kendati sebaik apapun atau sedahsyat apapun rayuannya. Bangkitkan kembali kisah-kisah kejahatan oleh “teman” dunia maya yang pernah ada.
  6. Komunikasi yang baik, terbuka, antara anak dengan orang tua tetap jadi kunci utama. Mayoritas anak atau remaja yang mudah percaya dengan “teman” dunia maya adalah mereka yang merasa kurang diperhatikan oleh orang tua.
Enam langkah di atas memang selintas mudah dilakukan, namun jika dipraktikkan, akan banyak tantangannya. Sebab anak atau remaja bukanlah anak panah yang dengan mudah kita sasarkan ke target.

Seperti kata Kahlil Gibran, anakmu bukanlah milikmu. Mereka punya jiwa, raga, dan dunia sendiri. Namun, dengan cinta kasih, segala hal yang sulit bukanlah tidak mungkin. Apalagi, sudah pasti orang tua tak ingin anak-anaknya menjadi korban kriminal “teman” dunia maya.

* Tentang Penulis: Merry Magdalena, pengamat social media, founder Netsains.Net, penulis buku Situs Gaul Gak Cuma buat Ngibul (Gramedia Pustaka Utama), Melindungi Anak dari Seks Bebas (Grasindo), UU ITE, Don’be The Next Victim (Gramedia Pustaka Utama), dan empat buku lain.

Jumat, 14 Juni 2013

Jambu Air, Cegah Diare Hingga Tingkatkan Kesuburan Pria

Jambu air, semua orang Indonesia pasti mengenal buah segar yang satu ini. Pohon jambu air banyak ditanam di pekarangan atau halaman rumah. Bahkan di beberapa daerah, pohon jambu air ada di setiap rumah warga.
Ini tidak mengherankan mengingat jambu air memang berasal dari kawasan Asia Tenggara yang telah banyak dibudidayakan dalam berbagai varian. Jambu air bisa dimakan langsung atau digunakan sebagai bahan untuk membuat makanan tertentu seperti rujak manis, campuran salad, manisan dan masih banyak lagi.

Varian Jambu Air

Berdasarkan ukurannya, jambu air terbagi dalam dua kelompok, yakni Syzgium quaeum (jambu air kecil) dan Syzgium samarangense (jambu air besar).
Jambu air yang termasuk dalam Syzgium quaeum (jambu air kecil) adalah jambu air camplong, air kancing, mawar atau keraton, baron, lonceng, manalagi, dan masih banyak lagi.
Sedangkan yang termasuk dalam Syzgium samarangense (jambu air besar) antara lain jambu air lilin, air apel, cincalo, dan jambu air kaget. Dinamakan jambu air kaget karena kita tidak bisa menebak buah mana yang ada bijinya dan yang tidak.
Bobot jambu air kaget sendiri bisa mencapai 100-150 gram per buahnya, sehingga jambu air jenis ini dimasukkan ke dalam kelompok Syzgium samarangense.

Kandungan Nutrisi Jambu Air 
Berikut beberapa kandungan nutrisi yang terdapat pada jambu air (100 gram)
  • Air 93gram
  • Kalori 25Kkal
  • Protein 0,6gram
  • Karbohidrat 5,7gram
  • Kalsium 29mg
  • Besi 0,07mg
  • Magnesium 5mg
  • Fosfor 8mg
  • Potasium 123mg
  • Zinc 0,06mg
  • Sodium
  • Cu 0,016mg
  • Mangan 0,029mg
  • Vitamin C 22,3mg
  • Thiamin 0,02mg
  • Niacin 0,8mg
  • Riboflavin 0,03mg

Manfaat Sehat Mengonsumsi Jambu Air

Selain kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, mengonsumsi jambu air juga berdampak positif bagi kesehatan, di antaranya:

Cegah Dehidrasi
Jambu air memiliki kadar air yang cukup tinggi. Penelitian menyebutkan bahwa kandungan air dalam setiap 100 gram jambu air bisa mencapai 93 persen sehingga efektif untuk mencegah dehidrasi. Kandungan air yang melimpah dan segar tersebut juga dapat membantu meningkatkan mood baik bagi siapa saja yang mengonsumsinya.

Tingkatkan Kesuburan
Tidak ada yang menyangka jika buah yang satu ini juga baik untuk membantu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan vitamin C dalam jambu air berfungsi sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan sel-sel tubuh, termasuk sel-sel sperma dari kerusakan akibat paparan radikal bebas. 

Jaga Kesehatan Mata
Jambu air juga dilengkapi dengan vitamin A. Seperti kita ketahui bahwa vitamin A diperlukan mata agar tetap berfungsi optimal seiring bertambahnya usia, serta menambah imunitas tubuh dengan mendongkrak kinerja sel darah putih atau leukosit yang disebut antibodi serta antivirus. Mengonsumsi jambu air juga baik untuk mengatasi mata lelah akibat bekerja terlalu lama di depan layar komputer.

Cegah Diare
Menurut PK Warrier dari Universitas Purdue, ekstrak biji jambu air dapat digunakan untuk mencegah diare. Bahkan di India, ramuan bunga jambu air sering digunakan sebagai obat penurun panas dan demam pada anak-anak.
So, rajin-rajinlah mengonsumsi jambu air dari sekarang.

KLKP Pertemuan 4



Dalam dunia perbankan dan akuntansi, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Asset dan liabilities. Perlu diketahui, bahwa Asset akan bertambah di sisi debet dan akan berkurang di sisi kredit. Sebaliknya pada liabilities, yang akan berkurang di sisi debet dan bertambah di sisi kredit. Berikut ini pembagian yang terdapat di Asset dan di Liabilities :
Asset (aktiva)
Liabilities (passiva)
·         Cash Reverse, setiap bank umum yang ada di Indonesia menurut peraturan LRR (Legal Reserve Requirement) harus mempunyai tabungan minimal 8% dari total deposito
·         Deposit I, yang terdiri dari saving deposit (tabungan), demand (giro), dan time (deposito)àmembayar bunga bagi yang menyimpan uang di bank (i1)
·         Loan/Kredit, adapun rumus untuk mencari batasan kredit yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu =
 x 100%
Dengan kredit maksimal yang diperoleh oleh masyarakat yaitu sebesar 110%.
LLL(Legal Lending Limit) merupakan batas waktu pembayaranbagi pihak yang meminjam dari bank untuk dikembalikan.
·         Mendapatkan bunga berupa i2
·         Securities (berupa obligasi)
·         Securities (berupa saham dan obligasi)
·         Capital I (modal), atau lebih sering disebut dengan pihak 1,  yang dapat berupa laba ditahan, stock deviden, dan setoran modal
·         Other Asset
·         CAR (setiap bank harus punya simpanan, total seluruh risiko dari Asset)àCapital Adequery ratio =
·         (ATMR : modal) x 100% = nilainya minimal 20%

contoh kasus :
1.      Deposit sebesar Rp.100 juta
2.      Capital sebesar Rp. 10 juta
3.      Loan sebesar Rp. 99 juta, namun dana yang dapat disalurkan ke masyarakat adalah  sebesar Rp. 110 juta yang diperoleh dari deposit + capital
LDR    = (Loan : (deposit + capital )) x 100%
= ( Rp. 110 juta : ( Rp 100 juta + 10 juta)) x 100%
= Rp. XX
Dana yang ada pada Loan sebesar Rp. 99 juta dapat diekspansi jika capital ditambah menjadi Rp. 20 juta, adapun dana capital yang dapat diambil berasal dari :
a.       Setoran àtidak boleh diambil, sebab merupakan dana yang bersifat wajib
b.      Laba ditahan à prioritas utama (profit dikurang dengan laba yang dibagikan)
c.       Saham/stock à prioritas kedua
Sementara itu, dana yang dapat disalurkan ke masyarakat sebesar Rp. 110 juta dapat terjadi 2 kemungkinan, yaitu :
a.       Rp. 60 juta merupakan dana yang menguntungkanà dipinjamkan ke masyarakat sehingga bank akan mendapat perolehan berupa bungan pinjaman (i2), sementara itu, Rp. 60 juta ini pun pada kenyataan dapat terjadi dua kemungkinan berupa non performing loan yang terdiri dari :
1.      Dana lancar = Rp.45 juta
2.      Dana macet = Rp. 15 juta ( Retrusting programme)
b.      Rp. 50 juta merupakan idle fund (dana yang tidak terpakai, harus membayar bunga nasabah yang menabung di bank (i1)àtidak dapat disalurkan
Adapun rumus untuk mencari biaya dana  = (Bunga tabungan/giro/deposito – Reserve Requirement) x 100% = i %
Sementara untuk mencari i2 = cost of fund + sprea/keuntungan + (biaya operasional x 100%), LDR dapat dinaikkan supaya profitabilitas suatu bank juga naik.
Untuk Fee based income, besar i2 > i1 (untuk bidang jasa), pada tahun 1988 (Vacto 88)àinterest based income tidak dapat terjaga, oleh sebab itu timbulah istilah fee based income dari jasa (saat ini : penggunaan teknologi seperti sms banking, atm, dll) yang dilakukan untuk transaksi seperti :
a.       Kliring dan transfer
b.      Inkaso (penagihan)
c.       Letter of kredit
d.      Bank garansi
Sementara itu, untuk bank syariah, alur kerjanya yaitu :
1.      Debitur melakukan sharing ke bank dan begitun bank melakukan sharing ke debitur, proses ini dianggap X2
2.      Kemudian, disaat yang sama, bank juga akan melakukan sharing dengan deposan begitupun deposan akan melakukan sharing terhadap bank, proses ini dianggap X1
3.      Maka keuntungan bank adalah = X2 – X1

KLKP Pertemuan 3

Dalam dunia perbankan dan akuntansi, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Asset dan liabilities. Perlu diketahui, bahwa Asset akan bertambah di sisi debet dan akan berkurang di sisi kredit. Sebaliknya pada liabilities, yang akan berkurang di sisi debet dan bertambah di sisi kredit. Berikut ini pembagian yang terdapat di Asset dan di Liabilities :
Asset (aktiva)
Liabilities (passiva)
·         Cash Reverse, setiap bank umum yang ada di Indonesia menurut peraturan LRR (Legal Reserve Requirement) harus mempunyai tabungan minimal 8% dari total deposito
·         Deposit I, yang terdiri dari saving deposit (tabungan), demand (giro), dan time (deposito)àmembayar bunga bagi yang menyimpan uang di bank (i1)
·         Loan/Kredit, adapun rumus untuk mencari batasan kredit yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu =
 x 100%
Dengan kredit maksimal yang diperoleh oleh masyarakat yaitu sebesar 110%.
LLL(Legal Lending Limit) merupakan batas waktu pembayaranbagi pihak yang meminjam dari bank untuk dikembalikan.
·         Mendapatkan bunga berupa i2
·         Securities (berupa obligasi)
·         Securities (berupa saham dan obligasi)
·         Capital I (modal), atau lebih sering disebut dengan pihak 1,  yang dapat berupa laba ditahan, stock deviden, dan setoran modal
·         Other Asset
·         CAR (setiap bank harus punya simpanan, total seluruh risiko dari Asset)àCapital Adequery ratio =
·         (ATMR : modal) x 100% = nilainya minimal 20%

LDR sangat penting bagi setiap bank umum sebab agar dapat melakukan likuiditas, multiplier, dan prudent. Prudent berarti bank harus berhati-hati dalam memberikan setiap pinjaman yang disalurkan ke masyarakat, sementara multiflier adalah maksimal pemberian kredit yang diberikan oleh bank untuk masyarakat.
Dalam melakukan kegiatannya, bank melakukan perhitungan rekap saldo dengan menggunakan dua metode secara umum, yaitu :
a.       Metode akhir hari yang terdiri dari rekapitulasi saldo
b.      Metode akhir bulan yang terdiri dari rekap saldo, hitung saldo, dan penentuan saldo pada awal bulan berikutnya.
Contoh kasus :
1.      Tabungan Atun di Bank Siti jakarta :
15/1 – Setor tunai sebesar Rp. 5 juta
25/1 – ambil tunai sebesar Rp. 2 juta
26/1 – pinbook debet ke rekening giro sebesar Rp. 1 juta
27/1 – terima transfer dari siti surabaya sebesar Rp. 10 juta
28/1 – ambil tunai Rp. 3 juta
Maka, rekap saldo yang tertulis di Bank siti jakarta yakni terjadi 5 mutasi yang terdiri dari :
15/1 – Rp. 5 juta
25/1 – Rp. 2 juta
26/1 – Rp. 1 juta
27/1 – Rp. 10 juta
28/1 – Rp. 3 juta
Adapun cara untuk menghitung bunga dari sisi Deposit = (%i x hari bunga x nominal) : 365. Maka, berikut perhitungan untuk mencari saldo harian, saldo rata-rata, dan saldo akhir/terendah :
a.       Saldo harian (mutasi per hari selalu dihitung), misal diketahui tingkat bunga (i) = 10%
1.      Tanggal 15/1 = (10% x (25-10) x Rp.5.000.000) : 365      = Rp. XX
2.      Tanggal 25/1 = (10% x (26-25) x Rp.3.000.000) : 365     = Rp. XX
3.      Tanggal 26/1 = (10% x (27-26) x Rp.2.000.000) : 365      = Rp. XX
4.      Tanggal 27/1 = (10% x (28-27) x Rp.12.000.000) : 365   = Rp. XX
5.      Tanggal 28/1 = (10% x (31-28+1) x Rp.9.000.000 : 365  = Rp. XX
Total saldo                                                                                    = Rp. XX
Maka, saldo awal bulan berikutnya = saldo akhir + Rp. XX (total saldo)
                                                        = Rp. 9.000.000 + Rp. XX = Rp. XX
b.      Rata-rata saldo = jumlah saldo : jumlah mutasi
Maka, diperoleh = (Rp. 5 juta + Rp. 3 juta + Rp.2 juta + Rp.12 juta + Rp. 9 juta) : 4
                           = Rp. Y
Jadi,
1.       saldo awal = (10% x (31-15+1) x Rp. Y) : 365 = Rp. XX
2.      Saldo akhir = (10% x (31-15+1) x Rp.9.000.000) : 365 = Rp. XX
c.       Saldo terendah = (10% x (31-15+1) x Rp2.000.000) : 365 = Rp. XX
Sementara itu, dari sisi loan (kreditàpinjaman rekening koran)àbiasanya banyak digunakan untuk perhitungan bunga pada konsumen kredit card, yakni sebagai berikut :
a.       Rekap saldo
15 /1 – Rp. 15 juta
25/1 – Rp. 10 juta (mutasi 1 = Rp.5 juta)
26/1 – Rp. 7 juta (mutasi 2 = Rp. 3 juta)
27/1 – Rp. 5 juta (mutasi 3 = Rp. 2 juta)
28/1 – Rp. 3 juta (mutasi 4 = Rp. 2 juta)

Untuk metode ini, biasanya menggunakan metode saldo harian, diketahui i = 15%
Maka,
15/1 = (15%x (25-15) x Rp. 15 juta) : 360      = Rp.XX
25/1 = (15%x (26-25) x Rp. 10 juta) : 360      = Rp.XX
26/1 = (15%x (27-26) x Rp. 7  juta) : 360       = Rp.XX
27/1 = (15%x (28-27) x Rp. 5 juta) : 360        = Rp.XX
28/1 = (15%x (30-28+1 ) x Rp. 3 juta) : 360 = Rp.XX
Maka, total saldo                                            = Rp. XX
Untuk saldo awal bulan depan adalah Rp.3 juta + Rp. XX, metodel ini selain banyak digunakan untuk perhitungan bunga kartu kredit, banyak pula digunkan untuk iuran tahunan, asuransi kredit, fee penyetoran, dll.
Untuk model perhitungan yang terdapat di bank BRI, tingkat bunga (i = 10% per tahun), maka kalau seseorang meminjam dana untuk jangka waktu 3 tahun, maka bunganya adalah 10% x 3 tahun = 30%. Sementara itu, metode yang banyak digunakan oleh bank swasta yaitu (i = (1+i)n) atau disebut bunga berbunga. Metode ini paling banyak digunkan untuk KPR dan KI (kredit Investasi)